Pengelolaan Sumber Daya Perikanan dan Budidaya Ikan

Maluku sebagai lumbung ikan nasional harus dibicarakan, bukan hanya sektor perikanan tangkap, tetapi juga budidaya ikan.

Pembicara menekankan pentingnya pengelolaan sumber daya perikanan di Maluku, yang memiliki potensi mencapai 4 juta ton ikan.

Dia juga menggarisbawahi bahwa budidaya ikan harus didorong sebagai sektor unggulan masa depan, mengingat bahwa saat ini perikanan budidaya semakin naik pamornya.

Upaya peningkatan produksi budidaya dapat didukung oleh teknologi dan inovasi yang memadai.

Pentingnya Lingkungan dalam Budidaya Ikan
Semua kegiatan keramba harus berbasis lingkungan dan tidak mengganggu ekosistem.

Dalam pengembangan perikanan budidaya, penting untuk menjaga keseimbangan dengan lingkungan serta ekosistem lokal agar bisa berlanjut untuk generasi mendatang.

Kesadaran akan kelestarian lingkungan harus dibangun, terutama di kalangan generasi muda Maluku untuk melanjutkan cita-cita pengelolaan yang berkelanjutan.

Potensi Pariwisata Maluku
Maluku memiliki keindahan bawah laut yang luar biasa, dan harus didorong menjadi pusat pariwisata alam terbaik di dunia.

Maluku dipandang memiliki banyak potensi pariwisata, khususnya di sektor keindahan alam dan bawah lautnya yang sangat memukai.

Masyarakat diharapkan berkontribusi dalam menjaga sumber daya alam demi keberlanjutan sektor pariwisata, mengingat banyak spot laut yang tetap tidak terawat dan kurang dipromosikan.

Penjagaan dan pengelolaan yang baik terhadap lingkungan akan membantu Maluku mencapai status sebagai destinasi wisata unggulan.

Sejarah dan Kekayaan Maluku
VOC adalah perusahaan terkaya di dunia, bahkan sampai saat ini.

Kekayaan VOC dihasilkan dari eksploitasi sumber daya alam di Maluku, termasuk rempah-rempah seperti cengkeh dan pala, yang harganya pernah setara dengan satu kilogram emas.

Data menunjukkan bahwa harta VOC saat ini setara dengan 7,9 triliun dolar AS, jauh lebih besar dibandingkan cadangan devisa Indonesia yang saat ini kurang dari 40 miliar dolar AS.

Maluku dan Maluku Utara merupakan wilayah yang kaya akan sumber daya alam, yang mendukung sejarah panjang perdagangan rempah-rempah di kawasan ini.

Potensi Sumber Daya Alam Maluku
Pohon gaharu dan masoya adalah beberapa komoditas berharga yang mulai berkurang jumlahnya.

Maluku dikenal memiliki banyak jenis tanaman berharga, seperti pohon gaharu dan masoya yang digunakan dalam industri parfum dan obat-obatan.

Masyarakat perlu diperhatikan mengenai pengambilan sumber daya ini agar tidak terjadi penebangan liar yang mengancam kelestarian lingkungan.

Program seperti budidaya pohon cendana dan perencanaan kelestarian untuk tanaman langka seperti pohon tarumpah perlu diterapkan untuk menjaga keberlanjutan sumber daya alam.

Pentingnya Kelestarian Lingkungan
Kita harus melindungi pohon-pohon langka agar tidak punah.

Diperlukan upaya kolaboratif untuk menjaga dan melestarikan ekosistem Maluku, termasuk menanam kembali pohon yang ditebang.

Kesadaran tentang budidaya dan penggunaan sumber daya alam secara berkelanjutan sangat penting bagi masyarakat lokal untuk memperbaiki keadaan ekonomi mereka.

Masyarakat harus dilibatkan dalam inisiatif pelestarian, agar mereka memahami pentingnya tanaman tersebut tidak hanya untuk ekonomi tetapi juga untuk lingkungan.

Pembibitan dan Pendapatan Petani
Bibit yang diberikan secara gratis dapat memberikan pendapatan yang signifikan bagi petani.

Program ini menyediakan bibit secara gratis dan pembibitan dilakukan untuk membantu masyarakat di daerah tersebut.

Dengan satu rumpun tanaman, pendapatan dapat mencapai 2 kilo, dan di tempat ini, dapat mencapai miliaran tanpa menggunakan pupuk yang biasa digunakan, dengan hasil bisa 10 kilo per hektar.

Ini berarti setiap keluarga yang memiliki tiga hektar dapat menghasilkan pendapatan bulanan hingga Rp 35.000.000, dengan hasil panen yang teratur setiap bulan.

Pengembangan Pertanian Berkelanjutan
Penanaman tanaman baru seperti porang dan sereh mempercepat pemulihan ekonomi masyarakat.

Masyarakat yang sebelumnya kesulitan untuk menjual tanah mereka mulai termotivasi untuk bertani kembali berkat adanya program ini.

Dengan penanaman bibit dan bantuan teknis, mereka tidak lagi harus menjual tanah mereka, meskipun banyak tanah yang sudah terjual untuk transmigrasi.

Penanaman serasi tanaman keras dan pencegahan penebangan pohon besar membantu menjaga ekosistem sambil tetap menghasilkan pendapatan.